Alhamdulillah, pagi yang indah, pagi yang cerah, semoga seindah dan secerah pikiran kita untuk melakoni kehidupan dihari ini. Yukk kita awali dengan bersyukur kepada ALLAH atas limpahan nikmat, rahmat dan karunianya, dengannya kita masih bisa bekerja, beraktivitas dan melakukan apa apa yang telah kita rencanakan. Mudah mudahan hari ini menjadi hari teindah dan terbaik kita...
Saudaraku...
Entah kenapa tadi malam ALLAH untuk menuntun saya untuk menyimak perkembangan pembantaian manusia di Mesir oleh militer untuk menggulingkan Mursi, wal hasil airmata mengalir tak tertahankan, nyaris bak kebanjiran, air yang jatuh dari langit pun seakan tak mau berhenti seperti linangan airmata anak anak dan perempuan di jalur Massacre, bedanya dengan tangisan saya disini adalah saya tidak bisa berbuat banyak untuk membantu mereka, kaum perempuan dan anak anak untuk terbebas dari desing peluru, berondongan mesiu bahkan Buldoser yang menghancurkan perkemahan mereka. Ratusan nyawa melayang dan ribuan orang terluka luka...dan bahkan mereka disana tak mampu menangis karena mengering sudah air mata
Saudaraku...
Mari kita merenung sejenak,... Disini,.. di siang hari menjelang sore, di negeri dengan penduduk muslim terbanyak, sedang terkantuk kantuk karena kekenyangan, bahkan sebelumya sedang asyik asyik menikmati indahnya Hari Raya Idul Fitri berkumpul dan bercengkrama dengan orang rang tercinta, ada yang pergi rekreasi ada yang bersilaturahim dan apa pula yang pulang ke kampung bersama. Tapi disana di Mesir anak anak kecil, bayi bayi merah, Ibu ibu yang tak pernah lelah juga sedang terkantuk, tapi mereka terkantuk karena menjaga tiap jengkal negerinya dari kehancuran,..Astagfirullahal'adzim....
Saudaraku...
Kita disini biasa berdendang lirih mendengarkan lagu melow, bangga dengan kegalauan yang diciptakan sendiri.!! Masih pula sempat tersenyum dan tertawa menikmati dunia, sedang Perempuan dan anak anak di Mesir sana berkumandang takbir “ALLAHUAKBAR… ALLAHUAKBAR” tiap hari dengan lumuran darah, menyaksikan kepulangan demi kepulangan suami, istri tercinta, anak anak yang bersimbah darah, airmata kami untuk dunia sedang mereka untuk ALLAH...Astagfirullahal'adzim....
Saudaraku...
Mari kembali merenung,...Masihkan kita bisa istiqomah untuk melanjutkan membaca surat surat cinta dari ALLAH, ataukah seperti kebanyakan orang, Al Quran disimpan dengan rapi di lemari, seakan menjadi barang keramat yang tak boleh disentuh, pajangan penghias lemari buku agar terkesan alim dan soleh/solehah, sedangkan saudara disana, mereka baca AlQuran dan menghapalnya ditengah dentuman perang, diantara hidup dan mati, yang setiap helaan napas menjadi begitu berarti, kami khianat atas surat cinta ALLAH, kami mencari hidup dengan menjadikan internet sebagai jawaban dari hidup dan mati, padahal AlQuran memiliki segalanya...Astagfirullahal'adzim....
Saudaraku....
Mari kita tanyakan kembali pada nurani ini,..Kita disini,..Jangankan Qiyamulail, shubuh dimasjid bagi kami berat, shalat terasa beban hingga dilakukan diakhir waktu kerja, seakan rejeki adalah hasil jerih payah kami sedang disana kalian tak lepas dari ALLAH siang maupun malam kota sekecilmu tetap hidup,ditengah kelilingan tembok dan blokade, kami disini bebas tapi serasa "MATI", mati hati nurani kami karena cinta dunia ...Astagfirullahal'adzim....
Kami yakin penjagaan ALLAH terhadap kalian telah jauh mendahului doa doa kami, tapi kami tak bosan mendoakanmu wahai mujahid Pray for Masir … Al Fatihah …
Saudaraku...
Selamat bekerja, Jangan Lupa Esok adalah hari Kemerdekaan Negara Kita, " 17 Agustus 2013 " Jangan biarkan kemerdekaan itu kita sia siakan, Yukk kita Sukuri dan kita isi dengan karya karya terbaik kita. Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh...
Semoga Bermafaat
Tulisan ini menggugah rasa 'tarbiyah ruhiyah' kita..semoga saudara saudara kita di mesir mendapat pertolongan dari Allah SWT.karena hasil perjuangan diperoleh bukan dengan cara yang instan...Jihad adalah salah satu bentuk perjuangan menuju kemerdekaan yang hakiki. Hidup mulia dan mati sebagai syuhada.
ReplyDeleteASEP SM